POROS MARITIM DUNIA
Poros Maritim Dunia (
PMD ) baru secara resmi dicanangkan Presiden Jokowi dalam bentuk pidato
kenegaraan di Naypyidaw Myanmar pada tanggal 13 November 2014 di forum East
Asian Summit ke-9. Namun belum ada regulasi dalam wujud peraturan presiden
maupun perundang-undangan yang menjelaskan secara operasional konsep Poros
Maritim Dunia. Menurut Kemenlu RI untuk menjadi negara maritim maka Indonesia
harus :
1. Mampu
memfasilitasi kegiatan maritim
2. Mampu
mengelola dan membangun sumber daya maritim
3. Mampu
menjaga stabilitas dan keamanan, dan
4. Mampu
menegakkan kedaulatan.
Sejak dilantik pada
tanggal 20 Oktober 2014, Presiden Jokowi sering menggunakan istilah Poros
Maritim Dunia ( PMD ) dalam menggambarkan visi pembangunan pemerintahannya.
Sebagian ahli berpendapat visi maritim Presiden Jokowi memberi penekanan lebih
pada pembangunan aspek maritim. Jika visi ini berhasil diterapkan, dampaknya
terhadap rakyat Indonesia akan sangat positif. Perlu dikaji juga mengenai
strategi pengamanan laut Indonesia untuk jangka panjang. Indonesia tidak bisa
lagihanya melihat wilayahnya sebagai garis batas pengawasan laut, namun perlu
juga mempertimbangkan perairan di sekitar Indonesia. Sengketa yang terjadi di perairan
tersebut berpotensi menjadi gangguan keamanan dan kedaulatan yang membahayakan
kepentingan Indonesia di Kawasan ASEAN. Comtohnya, sengketa di Laut Cina
Selatan, yang muncul akibat klaim China atas sebagian besar perairan itu.
Dari berbagai diskusi ilmiah
telah mengemuka tiga kelompok konsep definisi Poros Maritim Dunia, terutama
tentang definisi dari kata “poros”. Kelompok pertama memaknai poros sebagai
pusat atau sumbu, yang mengartikan Poros Maritim Dunia sebagai visi untuk
menjadikan Indonesia sebagai pusat dari aktivitas kelautan dunia. Bagi kelompok
kedua, ada alignment yang hendak dibangun antara Indonesia dan kekuatan lain di
kawasan regional, sehingga dapat menunjang posisi strategis dan kepentingan
nasional Indonesia. Namun ada pula kelompok ketiga yang memaknai poros maritim
sebagai jalur pelayaran maritim, sehingga poros Maritim Dunia yang dimaksud
merupakan visi Indonesia untuk menguasai jalur pelayaran maritim penting dunia.
Tempat sandar kapal ikan
yang memadai serta fasilitas unloading muatan ikan yang baik untuk meneruskan
muatan ikan ke pasar ikan. Minyak tentu dibutuhkan pelabuhan yang mampu
disandari kapal tanker besar yang membutuhkan kedalaman hingga 20 meter. Oleh
karena itu, untuk mampu menangani muatan minyak mentah, pemerintah perlu
merencanakan pembuatan kilang-kilang minyak di beberapa pelabuhan di Indonesia.
Pada intinnya, pelabuhan besar harus dibangun fasilitas yang memadai dengan
dilengkapi teknologi yan sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga sanggup
bersaing dan menyesuaikan diri dengan kecanggihan tekonologi kapal di abad
ke-21. Selain perspektif ke luar, perlu dikaji rute-rute pelayaran yan ideal
untuk mendistribusikan kebutuhan transportasi domestic. Diperlukan perbaikan
atas sistem hub and spoke yang ada, dengan memperhatikan
masukan dari pelaku ekonomi yang terlibat dalam pelayaran domestic tersebut.
Rute pelayaran domestic
ini harus mengopmalkan konektivitas orang dan barang di seluruh pusat
perekonomian di Indonesia, baik yang sudah berkembang, maupun yang sedang
dikembangkan. manakala dukungan pemerintah pusat memiliki keterbatasan, maka
peran paradiplomasi pemerintah daerah diperlukan untuk mempromosikan
pembangunan infrastruktur transportasi maritime di daerahnya. Tujuan
dilakukannya diplomasi di dunia internasional adalah untuk memenuhi ataupun
memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia.
Ada enpat hal yang perlu
dijadikan panduan, yaitu perlunya selalu mempertajam dan memprioritaskan
kepentingan nasional Indonesia, menentukan strata kepentingan, perlunya memperjuangkan
kepentingan ASEAN memiliki potensi konflik satu sama lain. perlu ada prioritas
dari keempatnya, dan prioritas yang paling rasional adalah mengedepankan
kepentingan nasional Indonesia dahulu, kepentingan daerah Indonesia, kemudian
ASEAN, dan baru kepentingan kekuatan-kekuatan besar. Hal yang perlu ditanamkan
dalam menyelesaikan masalah perbatasan adalah dengan selalu mengacu pada hukum
internasional yang berlaku dan diratifikasi oleh negara-negara bersengkata
(UNCLOS).
Menurut Shicun, W dan
Keyuan, Z bahwa keamanan maritime adalah hal yang menyangkut keamanan navigasi
( di laut ), penanggulangan kejahatan transnasional meliputi bajak laut dan
terorisme maritime, serta pencegahan dan resolusi konflik ( maritime ). Bagi
Indonesia yang memiliki posisi geografis yang begitu strategis akan menyebabkan
banyak negara ingin terlibat dengan Indonesia. Misalnya saja, teori domino
pedoman Amerika Serikat pada era Perang Dingin yang menyebabkan negara itu
terlibat dengan Indonesia. Jika mengkaji tentang keamanan, maka secara otomatis
juga harus mengkaji tentang kerawanan ( sebagai lawan dari keaman ).
Pemerintah Indonesia perlu mengkaji keuntungan dan risiko dari doktrin strategic
forward defense ( SFD ) demi meningkatkan kemampuan pertahanan
Indonesia. Bagi negara yang tingkat stabilitas keamanan dalam negerinya masih
labil, maka strategi Defense-in-Depth (DiD).
Dalam dimensi maritime
pada keamanan regional di Indo-Pasifik, postur pertahanan yang efektif terpusat
pada kekuatan maritime (seapower) dan kekuatan udara (airpower). Hal ini
sejalan dengan pendapat prabhakar yang dituangkan ke dalam enam alasan.
Pertama, karena dampak dari transformasi pertahanan dan peningkatan teknologi
militer, atau dikenal dengan istilah Revolution in Military Affairs (RMA). Kedua,
adanya kehadiran kekuatan laut asing di kawasan Samudra Hindia, Laut China
Selatan, dan Pasifik Timur terutama dari angkatan laut Amerika Serikat,
Australia, China, India, Jepangan, Prancis, dan Inggris menyebabkan peningkatan
kebutuhan interoperabilitas antara kekuatan laut negara di awasan dan kekuatan
maritime asing tersebut. Ketiga, Modernisasi kekuatan militer China juga
berdampak pada kebutuhan untuk memodernisasi kekuatan pertahanan di kawasan
Asia Tenggara. Keempat, isu global atas perang melawan terorisme juga membuat
kekuatan militer di Indo-Pasifik menyiapkan diri dalam menghadapi konflik
asimetris dan berintensitas rendah. Kelima, peran Amerika Serikat ( AS ) di
kawasan Indo – Pasifik cenderung semakin besar. Comprehensive Partnership
Arrangement ( CPA ) dapat dimanfaatkan sebagai koridor untuk memfasilitasi
transfer dan penjualan perangkat keras. Terakhir, Munculnya peran dan relevansi
baru dari aliansi regonal dan bilateral di Indo – Pasifik, antara AS dan Five
Powers Defense Arrangement ( FPDA ).
Poros Maritim Dunia
lebih tepat dijadikan visi maritime dalam konteks geopolitik Indonesia yang
berisikan ends, means, and ways. Ends-nya adalah untuk menjadikan
Indonesia maritime yang besar dan disegani. Means-nya adalah seluruh
elemen kekuatan nasional Indonesia. Ways-nya adalah strategi pembangunan
Maritim nasional. Geoffrey Till dalam bukunya Seapower menjelaskan bahwa dalam
konteks seapower. Kebijakan nasional merupakan asal dari
kebijakan lain, akhirnya mengerucut pada kekuatan maritime suatu negara. Dari
perspektif kebijakan public di Indonesia, Poros Maritim Dunia masih terlalu
abstrak untuk diimplementasikan. Masih diperlukan consensus sebagai sebuah
mindset baru bangsa Indonesia yan secara bertahap akan beralih dari perspektif
land power meuju maritime power dan land power, dan dari continental strategy
menjadi maritime strategy.
Jika Pemerintah mampu
mengakselerasi prses perubahan sosial lebih berorientasi ke maritime, makan
diharapkan berkarakter maritime akan semakin banyak. Dengan Poros Maritim Dunia
sebagai kebijakan nasional, kemekopolhukam dapat menjadikannya sebagai acuan
untuk menetapkan Strategi Keamanan Nasional (SKN). untuk menetapkan strategi
pertahanan nasional dasar bagi Mabes TNI Strategi Militer Indonesia (SMI).
Referensi land strategy sea strategy, dan air strategy Peraturan Presiden
tentang Poros Maritim Dunia juga tentunya akan memberi arah bagi kebijakan
ekonomi nasional Pembangunan ekonomi maritime. Dalam UU no. 32/2014 tentang
Kelautan, pemerintah dan DPR RI telah membentuk Badan keamanan Laut ( Bakamla )
Indonesia. Tujuan untuk membentuk satu lembaga yang memiliki kewenangan
multifungsi. Sasaran adalah laut Indonesia menjadi aman dan terjaga dari
kejahatan perompakan, penyelundupan, pencurian kekayaan negara, kejahatan transnasional,
dan kejahatan – kejahatan laut lainnya. Indonesia tak bisa lagi hanya menganut
sistem continental.
SINERGI POROS MARITIM DUNIA DAN JALUR SUTRA MARITIM ABAD KE-21
Pada bagian kedua
dijelaskan bahwa regionalisme China adalah bentuk respons China terhadap
strategi containtment Amerika Serikat dan kapitalisme global. Amerika Serikat
dan kapitalisme global. Amerika Serikat sebagai hegemon global selalu menjadi
faktor penting dalam mengkaji risiko atas partisipasi Indonesia dalam
reginalisme China. Indonesia tentu tidak memiliki kesamaan agenda dengan China
terhadap Amerika Serikat. Indonesia tidak merasa terancam oleh Amerika Serikat.
Malah sebaliknya. Indonesia lebih merasa terancam atas perilaku China di Laut
China Selatan dan Indonesia juga memiliki kemitraan strategis dengan Amerika
Serikat 2010. Untuk kerja sama dengan China, ekonomi merupakan domain yang
tepat mendorong kekuatan ekonomi Indonesia sendiri. Ada banyak keuntungan yang
bisa didapat Indonesia dari regionalisme JSM yang ditawarkan pemerintah China.
Namun, Indonesia pun harus selalu waspada karena di balik setiap kesempatan,
selalu ada biaya yang harus dibayar sesuaai pepatah AS, “ there is no (
such thing of ) free lunch”.
Persamaan Kepentingan
China dan Indonesia
Pertama, perlu ditekankan bahwa konsep Jalur Sutra Maritim china sudah tentu
tidak dicanangkan karena altruisme ( kebaikan hati untuk membantu negara-negara
lain ), namun dibuat untuk memenuhi kepentingan politik, ekonomi dan pertahanan
China sendiri. Sudah tentu ada keuntungan bagi China yang ingin didapat dari
Indonesia. Namun Indonesia sendiri bukannya tidak dapat mengabil manfaat dari
reginalisme China tersebut. Salah satu kepentingan Indonesia yang dapat
dipenuhi adalah kebutuhan Indonesia terhadap investasi di jalur perdagangan
antar pulau Indonesia sendiri, kondisi infrastruktur di Indonesia sendiri, yang
sering disebut konsep tol laut.
Pemerintah Indonesia
perlu menata keseimbangan pembanguna infrastruktur maritim antara sektor barat,
tengah , dan timur Indonesia. Apalagi di daerah-daerah di Luar pulau jawa
ditemukan disparitas yang tinggi atas ketersediaan dan keterjangkauan ( harga )
sejumlah barang kebutuhan pokok, terutama di Indonesia Timur. Salah satu
kendala utama dari terjadinya disparatis tersebut adalah ketiadaan kapal barang
yang berlayar secara leguler dari Jawa ke pelabuhan-pelabuhan lain di luar
Jawa. Pemerintah saat ini memang sudah memiliki perencanaan-perencanaan untuk
mengatasi ketimpangan tersebut. Belakangan ini, pemeritah telah memutuskan bahwa
prioritas pembanguna infrastruktur nasional lebih diarahkanke daerah tertinggal
terutama di Indonesia bagian Timur. Fakta yang harus disadari adalah selama
infrastruktur kelautan Indonesia masih belum efektif dan efisien, maka potensi
pariwisata Indonesia Timur yang begitu besar tetap tidak bisa dibangun secara
optimal. Lalu lintas kapal-kapal pesiar yang mampu menyinggahi ( dan bermalam )
di objek-objek pariwisata seperti Bunaken, Komodo, Raja-Ampat, Sangir-Talaud,
Bandanaira, Sengigi, hingga Madura sekalipun masih sangat terbatas. Pembanguna
sentra pariwisata juga membutuhkan perencanaan yang komprehensif yang
melibatkan berbagai instasi. Karena pariwisata membutuhkan ketersediaan
prasarana akomodasi, konsumsi, transportasi, sanitasi,kesehatan, pusat
informasi, keamanan, jasa pemandu, fasilitas perdagangan, dan laiin sebagainya.
Potensi Beturan
Kepentingan Indonesia dengan China
Semua tawaran kerja sama
dari China perlu dipertimbangkan matang-matang akan dampaknya bagi posisi
strategis maritim Indonesia, terutama di kawasan Asia Tenggara. Indonesia harus
memikirkan apa yang menjadi kepentingan baik secara regional maupun global.
Indonesia harus tegas memperhatikan aspirasi negara-negara ASEAN, terutama
negara-negara yang saat ini bersengketa dengan China, yakni Filpina dan
Vietnam. Kebijakan China yang agresif memiliki pengaruh besar kepada ASEAN dan
juga kepada kalkulasi kepentingan Indonesia. Leitfer berpenapat bahwa perubahan
kebijakan luar negeri Indonesia yang lebih membuka diri untuk kerja sama dengan
China belum dapat menghilangkan luka sejarah atas perilaku ekspansionis China
di masa silam ( di abad ke – 13 dan 15 ) dan keterlibatan China dan komunisme
di era Orde Lama. Sengketa Laut China Selatan adalah wujud dari perilaku
ekspansionis China yang berpotensi untuk meledak menjadi konflik besar.
Penanganan sengketa wilayah di Laut China Selatan yang bijaksana dapat menjurus
kepada timbulnya konflik berskala regional. Karena itulah upaya diplomasi dan
penguatan kekuatan pertahan merupakan strategi penting yang tidak bisa ditawar
lagi bagi Indonesia. Saat ini, Indonesia memilih untuk menjadi non-clainment
state di LCS dan cenderung tidak ikut campur dalam sengketa di Laut
China Selatan. Maka itulah, jika Indonesia terkesan tidak memperhatikan kepentingan
negara-negara ASEAN, kerjakeras Indonesia selama ini untuk membangun ASEAN akan
tersia-siakan. ASEAN akan terpecah, dan kekuatan besar akan segera mendominasi
politik di Asia Tenggara.
Poroposi Penyelarasan
Poros Maritim Dunia dan Jalur Sutra Maritim
Sekali lagi perlu
ditekankan bahwa Indonesia memiliki potensi geopolitik yang sangat besar ~pada
bidang ekonomi maritim indonesia yang perlu diselaraskan adalah terwujudnya
kerja sama bilateral dalam mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya
olahan secara optimal dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya
modal dan teknologi china.
~meski begitu, indonesia
juga harus mampu mengimbangi singapura,untuk menjadi entreport sekaligus global
transhipment port kedua disekitar selat malaka,dengan membangun deep
sea port di lokasi lokasi strategis seperti disabang, Batam, dan
natuna. disinilah esensi terbesar dari sinergi poroa maritim dunia dan jalur
sutra mandiri. secara historis, kerajaan sriwijaya dan majapahit pernah berjaya
karena menguasi jalur pelayaran di selat malaka. namun dalam kondisi saat ini
dimana selat malak telah mendominasi singapura,indonesia harus memanfaatkan
momentum poros mandiri dunia dan jalur sutra mandiri unruk menemukan lokasi
yang paling tepat untuk menjadi entreport baru di asia
tenggara.
- pada
bidang diplomasi maritim,indonesia harus mampu merevitalisasi
politik luar negeri bebas aktif nya agar bisa mendapat manfaat ganda dibidang
ekonomi dan pertahanan. Politik luar negeri yang diterapkan
singapura,malaysia,Thailand,india,dan pakistan telah mendemostrasikan
bagaimana kelima negara tersebut mampu memiliki dukungan politik dan
pertahanan yang signifikan dari kekuatan hegemon dunia (amerika serikat).
- peran
indonesia sebagai pemimpin alamiah ASEAN harus dipertahankan dengan
membantu negara anggota yang mengalami kesulitan. Kasus sengketa antara
Filiphina dan vietnam dengan china dilaut china selatan harus menjadi
agenda politik indonesia melalui forum ASEAN yang diprioritaskan.
- bicara
tentang keamanan maritim tidak lepas dari masalah kerawanan dilaut. dari
kompleksitas permasalahan keamanan maritim di indo pasifik,sinergi poros
maritim dunia dan jalur sutra maritim sebaiknya dibangun untuk membentuk
sistem keamanan maritim bersama dalam menghadapi ancaman aktor
non-tradisional saja,seperti perompakan, penyelundupan, ilegal
fishing,bencana dilaut dan lain sebagainya.
- bagi
china,kebijakan jalur sutra maritim cukup vital untuk menjamin suplai dan
distribisi kegiatan perdagangan internasionalnya,namun bagi
indonesia,kebijakan poros maritim dunia lebih vital lagi.karena yang
dibicarakan adalah area maritim indonesia sebagai pusat dari kegiatan
ekonomi maritim global.
- dengan
dicanangkan visi poros maritim dunia,kemitraan indonesua dan china telah
diformal dalam kemitraan strategic comprehensive partnership (scp) yang
diratifikasi pada tahub 2013.
- globalisasi
telah membuka peluang interaksi yang lebih luas antar aktor dunia baki
aktor negara,sub-negara,maupun non negara.meningkat nya intensitas
interaksi tersebut meliputi bidang politik,ekonomi
sosial,budaya,pertahanan dan keamanan.
- pada
hakekat nya,tidak ada satupun negara yang dapat memenuhi kebutuhan nya
sendiri.
- pada
bidang ekonomi maritim indonesia yang perlu diselaraskan
adalah terwujudnya kerja sama bilateral dalam mengeksploitasi sumber daya
alam dan sumber daya olahan .
Opini : Dari pemaparan
review diatas. Kondisi Maritim Indonesia saat ini bisa di bilang sangat lemah
bahkan dari data kondisi laut Indonesia itu memiliki kekayaan yang luar biasa
hanya saja perlu perencanaan-perencanaan yang matang, bukannya hanya itu kita
juga membutuhkan sosok pemimpin yang serius membangun infrastruktur dalam
pembanguna maritim di Indonesia. Mungkin kita perlu berkaca dari Negeri
seberang tentang pemahaman cara memaksimalkan potenli laut Indonesia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar